KELESTARIAN BUDAYA “PENCAK
MACAN” DI DESA INDRODELIK BUNGAH GRESIK DI ERA KEMAJUAN PERKEMBANGAN ZAMAN
Gresik merupakan salah satu kota yang
memiliki batasan wilayah seperti laut Jawa di perbatasan utara, Selat Madura di
sebelah timur, Sidoarjo sebelah selatan, dan di sebelah barat terdapat
Kabupaten Lamongan. Sehingga sudah tidak dipungkiri lagi Gresik banyak sekali
kebudayaan lokal yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah tradisi Pencak
Macan yang masih di lestarikan di Desa Indrodelik Bungah Gresik, Khususnya di
dusun Gunungsari, Kisik, dan Lebak.
Pencak Macan merupakan sebuah seni
pertunjukan yang di dalam pertunjukannya terdapat lakon seperti; pendekar
macan, sepasang monyet, dan genderuwo. Secara filosofis, macan merupakan
binatang protektif dan raja hutan. Terdapat dua simbol yakni ada macan kuning
dan putih. Macan kuning di nilai sebagai macan yang jantan dan perkasa, namun
memiliki sikap tanggungjawab yang tinggi. Sedangkan macan putih melambangkan
kesucian, keabadian yang memiliki jiwa pemberani. Bukan hanya sekedar pertunjukkan
Pencak Macan saja yang di tampilkan dalam acara Pencak Macan, tetapi juga banyak
mengundang para perguruan silat tiap desa untuk menampilkan atraksi silatnya.
Dengan berkembangnya zaman dan globalisasi
yang semakin masuk di Indonesia tradisi Pencak Macan tetap menjadi budaya
warisan leluhur yang di lestarikan setiap tahunnya di Desa Indrodelik, khususnya di dusun Kisik
yang setiap tahun selalu mengadakan pencak macan di sertai adat Sedekah Bumi. Begitupun
dusun-dusun lain seperti Gunungsari, Lebak dan Indro saat ada acara khitanan dan acara hajatan yang lain.
0 Comments:
Posting Komentar