SELAMAT DATANG

Website Karang Taruna Indrodelik hadir sebagai jawaban atas kebutuhan perkembangan dunia digital dan percepatan literasi digital masyarakat desa. Website ini memberikan layanan dan informasi seputar Desa Indrodelik oleh Karang Taruna Indrodelik guna membantu masyarakat desa dan pada umunya

Lebih Lanjut

Layanan Kami

Hukum

Kegiatan advokasi, pengkajian, legalitas,dan sosialisasi hukum

Kunjungi

Sosial Budaya Olahraga

Kegiatan masyarakat dengan budaya kearifan lokal dalam bingkai agama,sosial,seni,dan Olahraga

Kunjungi

Ekonomi Kreatif

Kegiatan promosi, pendampingan, peningkatan, penginformasian,dan kerjasama ekonomi

Kunjungi

Informasi Komunikasi

Kegiatan pada ranah informasi media digital serta hubungan masyarakat

Kunjungi

ARTIKEL

Sabtu, 29 Oktober 2022

KELESTARIAN BUDAYA “PENCAK MACAN” DI DESA INDRODELIK BUNGAH GRESIK DI ERA KEMAJUAN PERKEMBANGAN ZAMAN

 

KELESTARIAN BUDAYA “PENCAK MACAN” DI DESA INDRODELIK BUNGAH GRESIK DI ERA KEMAJUAN PERKEMBANGAN ZAMAN 

Gresik merupakan salah satu kota yang memiliki batasan wilayah seperti laut Jawa di perbatasan utara, Selat Madura di sebelah timur, Sidoarjo sebelah selatan, dan di sebelah barat terdapat Kabupaten Lamongan. Sehingga sudah tidak dipungkiri lagi Gresik banyak sekali kebudayaan lokal yang terdapat di dalamnya. Salah satunya adalah tradisi Pencak Macan yang masih di lestarikan di Desa Indrodelik Bungah Gresik, Khususnya di dusun Gunungsari, Kisik, dan Lebak.

Pencak Macan merupakan sebuah seni pertunjukan yang di dalam pertunjukannya terdapat lakon seperti; pendekar macan, sepasang monyet, dan genderuwo. Secara filosofis, macan merupakan binatang protektif dan raja hutan. Terdapat dua simbol yakni ada macan kuning dan putih. Macan kuning di nilai sebagai macan yang jantan dan perkasa, namun memiliki sikap tanggungjawab yang tinggi. Sedangkan macan putih melambangkan kesucian, keabadian yang memiliki jiwa pemberani. Bukan hanya sekedar pertunjukkan Pencak Macan saja yang di tampilkan dalam acara Pencak Macan, tetapi juga banyak mengundang para perguruan silat tiap desa untuk menampilkan atraksi silatnya.

Dengan berkembangnya zaman dan globalisasi yang semakin masuk di Indonesia tradisi Pencak Macan tetap menjadi budaya warisan leluhur yang di lestarikan setiap tahunnya di Desa Indrodelik, khususnya di dusun Kisik yang setiap tahun selalu mengadakan pencak macan di sertai adat Sedekah Bumi. Begitupun dusun-dusun lain seperti Gunungsari, Lebak dan Indro saat ada acara khitanan dan acara hajatan yang lain.

Kamis, 23 September 2021

DONOR DARAH


       Kapan terakhir awakmu donor darah, Rek? Nggak usah takut kalau mau donor darah pas pandemi kayak gini ya. Biar stok darah di PMI Gresik nggak kekurangan. Apalagi sejak pandemi banyak perusahaan meniadakan kegiatan donor darahnya.


       Memanfaatkan momen kemerdekaan yang ke-75 tahun. Karang Taruna Darma Bhakti desa Indrodelik, Bungah kemarin mengadakan kegiatan donor darah, senam sehat, dan berbagai macam lomba untuk anak-anak.

       Ketua karang taruna Darma Bhakti desa Indrodelik, Tholib mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang hidup sehat agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Termasuk Covid-19.

       Selain itu, pihak karang taruna juga ingin anak-anak di desa Indrodelik bisa mengurangi ketergantungan terhadap gadget. Karena selama pandemi ini, mulai aktivitas belajar dan bermain kebanyakan menggunakan gadget.

       Kegiatan peringatan kemerdekaan karang taruna Darma Bhakti ini diikuti oleh warga dari 5 dusun. Yaitu: dusun Indro, dusun Gunungsari, dusun Lebak, dusun Delik, dan dusun Kanoman

SEJARAH DESA INDRODELIK

SEJARAH DESA INDRODELIK



 

        Desa Indrodelik, Wilayah Surganya Air, Indrodelik merupakan salah satu desa di Kec. Bungah. Desa ini berbatasan langsung dengan desa tinggal penulis (Kisik) di sebelah baratnya. Indrodelik termasuk desa yang luas karena memiliki beberapa dusun. Dalam tradisi setempat, nama Indrodelik diambil dari kata "Dodro" (penjajahan) dan "Delik" (sembunyi). Cerita ini bermula pada era perang kemerdekaan atau masa penjajahan Belanda dimana banyak pejuang yg bersembunyi di desa ini, sehingga wilayah tersebut diberilah nama Indrodelik. Adakah alternatif pandangan lain dari makna nama Indrodelik ini? Ya...tentu ada. Jika diteliti lebih jauh, nama Indrodelik bukanlah nama asal bagi desa ini. Dahulu, nama desa ini sebenarnya adalah desa Indrawarih (Indrowarih). Indrowarih terdiri atas dua kata, yaitu "Indra" dan "Warih" . Indra merupakan salah satu nama tokoh pemimpin dewa. Dewa Indra disebut juga sebagai dewa hujan (unsur air). Kemudian kata "Warih" memiliki arti "air" juga, sama dgan istilah tirta, banyu, dll. Jadi, jika merujuk nama desa awal (kunonya), maka desa Indrawarih bermakna wilayah desa yang kaya akan air (sebagai anugerah dewa Indra/hujan). Sumber arsip peta lama tahun 1860 pun menunjukkan bahwa memang wilayah desa Indrodelik kaya air karena berada langsung di tepi pantai (saya gambarkan garis kuning posisi pantainya) dan di desa ini juga memiliki banyak sendang/telaga/sumber air yg melimpah dahulunya. Salah satunya yang sampai sekarang masih dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama Sendang Biru. Namun, seiring perkembangan jaman (dimungkinkan masa Indonesia merdeka) nama desa Indrawarih kemudian dirubah menjadi Indrodelik. Belum diketahui pasti alasan perubahan itu. Nah...kata Indrodelik sendiripun sebenarnya juga memiliki banyak makna. Arti lain dari Indrodelik yaitu "indro (nama dewa hujan/air) dan Delik (sembunyi). Jadi dengan demikian jika digabung bisa bermakna suatu wilayah (kaya sumber) air yang tersembunyi. Dengan demikian, tafsiran makna asal Indrodelik yang meliputi cerita pejuang masa penjajahan yang banyak bersembunyi di wilayah ini masih perlu diteliti ulang. Mengapa? Karena desa ini sebenarnya telah ada dan terbentuk lebih dari 150 tahun sebelum jaman kemerdekaan. Bahkan, menilik namanya yang berbau/menggunakan istilah dewa², bisa dipastikan bahwa desa ini telah muncul sejak era kerajaan Hindu-Budha/Islam berkuasa di tanah Jawa. Kini, jejak nama desa Indrawarih telah hilang berubah menjadi nama desa Indrodelik. Wilayah desa ini sekarang juga telah kehilangan pantainya akibat arus delta muara sungai Bengawan Solo yang begitu cepat. Desa Indrodelik dalam perkwmbangannya kini telah memiliki beberapa dusun, yaitu dusun Indro, Gunungsari, Delik, Kanoman, dan Lebak.

Sumber : Facebook Eko Jarwanto

SERASA (SERBUK UWI UNGU RASA NUSANTARA)

  

SERASA (SERBUK UWI UNGU RASA NUSANTARA) SEBAGAI BAHAN DASAR PANGAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA INDRODELIK BUNGAH GRESIK

Indonesia termasuk negara Megabiodiversity yang berfungsi sebagai lumbung energi hayati artinya, negara Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Salah satunya berupa tanaman Uwi (Dioscorea spp.). Menurut Sastrapraja dan Rifai (1989) dalam Khairullah et al. (2006) menyatakan Indonesia merupakan pusat keragaman genetik Dioscorea spp. (uwi-uwian) yang memiliki keragaman tertinggi, selain di Papua Nugini dan Filipina (Purnomo, 2012).

Saat ini keberadaan uwi lokal di Indonesia dirasa menghilang. Rendahnya nilai ekonomi karena masyarakat belum banyak mengenal dan belum maksimal dalam mengeksplor, sehingga menyebabkan petani pun enggan untuk menanam uwi. Seperti di daerah kami, desa Indrodelik Bungah Gresik. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, selama jenis tanaman Uwi Ungu (Dioscorea alata) menjadi tanaman liar yang tidak dibudidayakan dan hampir belum dimanfaatkan sama sekali. Banyaknya produk makanan kemasan dan makanan siap saji menyebabkan masyarakat di desa kami (khususnya para remaja) kurang mengenalnya. Disisi lain kurangnya pengetahuan tentang keberadaan uwi ungu yang melimpah juga menjadi salah satu penyebab petani enggan menanam uwi ungu. Adanya gerakan inovasi petani di desa kami dalam hal pemanfaatan dan pengolahan uwi ungu secara tidak langsung memang perlu di tingkatkan, sebab berdasarkan pustaka uwi ungu mengandung karbohidrat, protein, pati, lemak dan vitamin, serta mineral sebagai kandungan tambahan nutrisinya (Hoover, 2001) yang tentunya berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud meginovasi sebagai terobosan baru guna meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi dari uwi ungu, “SERASA (Serbuk Uwi Rasa Nusantara) | Sebagai Bahan Dasar Pangan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Indrodelik Bungah Gresik”. Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat lebih mengenal potensi local daerah berupa uwi ungu dapat mengembangkan uwi ungu sebagai bahan pangan local menjadi produk yang lebih inovatif lagi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat yang ada di Desa Indrodelik Bungah Gresik terutama pada saat pandemi sekarang.

Indonesia termasuk negara Megabiodiversity yang berfungsi sebagai lumbung energi hayati artinya, negara Indonesia memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang melimpah. Salah satunya berupa tanaman Uwi (Dioscorea spp.). Menurut Sastrapraja dan Rifai (1989) dalam Khairullah et al. (2006) menyatakan Indonesia merupakan pusat keragaman genetik Dioscorea spp. (uwi-uwian) yang memiliki keragaman tertinggi, selain di Papua Nugini dan Filipina (Purnomo, 2012).

Saat ini keberadaan uwi lokal di Indonesia dirasa menghilang. Rendahnya nilai ekonomi karena masyarakat belum banyak mengenal dan belum maksimal dalam mengeksplor, sehingga menyebabkan petani pun enggan untuk menanam uwi. Seperti di daerah kami, desa Indrodelik Bungah Gresik. Berdasarkan hasil observasi di lapangan, selama jenis tanaman Uwi Ungu (Dioscorea alata) menjadi tanaman liar yang tidak dibudidayakan dan hampir belum dimanfaatkan sama sekali. Banyaknya produk makanan kemasan dan makanan siap saji menyebabkan masyarakat di desa kami (khususnya para remaja) kurang mengenalnya. Disisi lain kurangnya pengetahuan tentang keberadaan uwi ungu yang melimpah juga menjadi salah satu penyebab petani enggan menanam uwi ungu. Adanya gerakan inovasi petani di desa kami dalam hal pemanfaatan dan pengolahan uwi ungu secara tidak langsung memang perlu di tingkatkan, sebab berdasarkan pustaka uwi ungu mengandung karbohidrat, protein, pati, lemak dan vitamin, serta mineral sebagai kandungan tambahan nutrisinya (Hoover, 2001) yang tentunya berpotensi sebagai bahan pangan fungsional yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud meginovasi sebagai terobosan baru guna meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomi dari uwi ungu, “SERASA (Serbuk Uwi Rasa Nusantara) | Sebagai Bahan Dasar Pangan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Indrodelik Bungah Gresik”. Dengan adanya penelitian ini diharapkan masyarakat lebih mengenal potensi local daerah berupa uwi ungu dapat mengembangkan uwi ungu sebagai bahan pangan local menjadi produk yang lebih inovatif lagi sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat yang ada di Desa Indrodelik Bungah Gresik terutama pada saat pandemi sekarang.


Kontak

Hubungi Kami

Untuk informasi lebih lanjut mengenai kerja sama, mekanisme bantuan dan jadwal terbaru

Alamat:

Desa Indrodelik, Kec Bungah, Kab Gresik

Jam Kerja:

Senin - Minggu

Whatsapp:

082132272248